Thursday, February 10, 2011

Suleiman Ancam Rakyat Mesir Dengan Rampasan Kuasa

 
Wakil Presiden Mesir, Omar Suleiman, yang disebut-sebut sebagai budak andalan Amerika Serikat dan Israel, mengancam rakyat Mesir dengan rampasan kuasa militer. Ancaman itu dilontarkannya setelah Bundaran Tahrir di Kairo tidak kunjung sepi dari demonstran. Dikatakannya bahwa jika kondisi tidak segera pulih, maka militer akan mengambil alih kontrol negara melalui rampasan kuasa. Kantor berita IRNA melaporkan, Suleiman dalam penampilannya di televisi nasional Mesir (9/2) menegaskan, perundingan dan kesepahaman merupakan langkah awal untuk mewujudkan ketenangan di dalam negeri. Menurutunya, dalam mengakhiri krisis yang berlaku saat ini harus dimabil langkah-langkah berkesinambungan dan berbagai program kerja.

"Cara lain adalah kudeta dan kami ingin menjauh dari revolusi yang maknanya adalah mengambil langkah-langkah yang tidak dipertimbangkan, mendadak, dan irasional. Demi menjaga Mesir dan cita-citanya kami tidak ingin bergerak ke arah itu," tegas Suleiman.
Suleiman tidak menyinggung pengkhianatan Mubarak terhadap rakyat Mesir dan terkait masalah Palestina. Suleiman justru menyebut Mubarak sebagai pahlawan. 

"Rakyat Mesir yang menghormati orang yang lebih tua dan presidennya, tidak seharusnya menghina Mubarak," ungkap Suleiman. 

Menyinggung berlanjutnya dialog dengan para pemuda dan berbagai kelompok politik dalam rangka menyelesaikan krisis, Suleiman menekankan bahwa pemerintahan Mesir tidak akan berakhir karena berakhirnya pemerintahan sama dengan kekacauan dan negara akan terseret ke kondisi yang tidak diinginkan. 

Adapun terkait demonstrasi di Bundaran Tahrir Suleiman mengatakan, "Kami tidak dapat menahan diri jika kondisi ini berlanjut lebih lama, dan krisis ini harus diselesaikan secepat mungkin." (IRIB/MZ)
 


No comments:

Post a Comment