Saturday, February 5, 2011

Rahbar: Hosni Mubarak Telah Menghina Rakyat Mesir



















Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei semalam (4/2) dalam khotbah Jum'at di kota Tehran menyebut Sepuluh Hari Fajar 
Kemenangan Revolusi Islam tahun ini sebagai fenomena yang punya nilai penting. Beliau juga menyinggung gerakan rakyat Tunisia dan Mesir seraya menegaskan bahwa salah satu faktor terpenting yang melandasi gerakan kebangkitan ini adalah semangat keislaman dan tuntutan kemerdekaan.
 
Ayatollah al-Udzma Khamenei mengulas berbagai faktor yang melahirkan gerakan massa di negara-negara kawasan khususnya Tunisia dan Mesir seraya mengatakan, kesulitan ekonomi memang ada tapi faktor utama yang melahirkan kebangkitan rakyat di Tunisia dan Mesir adalah kehinaan yang dirasakan rakyat di negara-negara itu akibat perilaku para pemimpinnya. 

Mengenai Tunisia beliau menjelaskan kebergantungan diktator terguling Zine El Abidine Ben Ali kepada Amerika Serikat (AS) dan dinas intelijen CIA. Ben Ali secara terbuka menjalankan kebijakan yang anti Islam. Rahbar mengatakan, suatu bangsa akan merasa kesulitan untuk menerima kepemimpinan seseorang yang menjadi pelayan resmi AS dan selama bertahun-tahun menjalankan kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan rakyat termasuk kebijakannya yang anti agama. 

Meski demikian, beliau mengingatkan rakyat Tunisia bahwa apa yang sudah terjadi di negara itu masih berupa perubahan di permukaan. Karena itu rakyat Tunisia harus bersikap cerdas untuk melakukan perubahan yang mendasar.

Menyinggung soal Mesir, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut Mesir sebagai negeri yang subur dengan gerakan keislaman, resisten menghadapi budaya Barat dan gigih melawan rezim Zionis Israel. Beliau menandaskan, "Meski demikian, selama tiga puluh tahun Hosni Mubarak telah menghinakan bangsa yang besar ini. Sebab dia adalah musuh kebebasan dan rekanan, relasi, serta kepercayaan bahkan pelayan kaum zionis."

Ayatollah al-Udzma Khamenei menambahkan, negeri yang dulu menjadi ilham bagi Dunia Arab untuk melawan Zionisme, selama dipimpin Mubarak berubah menjadi negara yang justeru menzalimi rakyat Palestina dan bekerjasama dengan Israel dalam memblokade Gaza.
Seraya menegaskan bahwa dalam gerakan kebangkitannya saat ini rakyat Mesir mengusung slogan-slogan agama dan Islam, Rahbar mengatakan, "Dalam kondisi seperti ini, AS dan Israel kelimpungan. Sebab, kemenangan rakyat Mesir berarti kekandasan besar bagi kebijakan AS di kawasan." (IRIB/AHF/MF)

Sumber: irib.ir

No comments:

Post a Comment