|
Menurut Kantor Berita ABNA, media berita terbitan Inggris The Independent di London, edisi ke-2 bulan Jun 2011, halaman 3-4 telah membuat liputan berita kisah penyair yang disiksa secara kejam di penjara Bahrain.
Media berbahasa Inggris tersebut menulis, “Ayat al-Qermezi seorang mahasiswi dan penyair berusia 20 tahun, dua bulan lalu telah ditangkap dan disiksa setelah membaca syair dalam sebuah perhimpunan pro-demokrasi Bahrain. Penguasa Bahrain turut mengancam akan membunuh saudara lelakinya jika masih tetap dalam pendiriannya menentang rezim Ali Khalifah."
Media ini lebih lanjut menuliskan, “Sejak penangkapannya, tidak ada lagi kabar apa-apa mengenai Ayat, namun ibunya pernah satu kali berbicara dengannya dalam pembicaraan melalui telepon, beliau berkata kepada ibunya bahwa ia dipaksa menandatangani pengakuan palsu. Kata ibunya, beliau pernah dilarikan ke RS untuk mendapatkan perawatan medis segera karena luka akibat siksaan sipir penjara cukup parah."
Media Inggris ini melaporkan kekejaman polisi Bahrain terhadap perempuan, diantaranya, “Banyak bukti yang dapat menunjukkan adanya tindakan kekejaman pihak kepolisian di penjara, pegawai-pegawai Bahrain memisahkan tahanan perempuan dari dunia luar dan memaksa mereka menandatangani pengakuan-pengakuan, jika tidak mereka mereka mendapat ancaman pemerkosaan”.
Laporan media tersebut bersamaan dengan persidangan kasus Ayat al-Qermezi yang dituduh pihak penguasa Bahrain telah melakukan tindakan subversive, sedangkan mahkamah telah beberapa kali menangguhkan pembicaraannya tanpa sebab.
Sumber: ABNA
No comments:
Post a Comment