Pusat Hak Asasi Manusia Bahrain mengatakan, para aktivis politik yang ditahan oleh rezim Manama
mengalami penyiksaan di penjara.
Dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada hari Sabtu (16/4), Maryam al-Khawaja dari Pusat HAM Bahrain, meminta pihak berwenang untuk menghentikan tindakan keras mereka terhadap para demonstran anti-pemerintah dan tokoh oposisi.
"Hanya dalam sepuluh hari, kami melihat empat orang dinyatakan meninggal oleh Kementerian Dalam Negeri Bahrain. Mereka semua diklaim mengalami gangguan kesehatan selama dalam tahanan," ujar al-Khawaja.
"Namun, apa yang kita lihat sebenarnya ketika mayat diserahkan kepada keluarga mereka, bukan hanya tanda penyiksaan, tubuh mereka juga memar dan bahkan ada bekas cambuk. Kami percaya bahwa mereka lebih mungkin meninggal dunia karena penyiksaan, bukan alasan yang dinyatakan oleh pemerintah Bahrain," tambahnya.
Puluhan orang tewas dan ribuan lainnya terluka sejak 14 Februari, ketika masyarakat memulai gerakan revolusi melawan keluarga kerajaan, yang telah memerintah Bahrain selama lebih dari 40 tahun.
Menurut oposisi, lebih dari 800 aktivis oposisi telah ditangkap. Para demonstran Bahrain menuntut diakhirinya kekuasaan dinasti al-Khalifa.
Pasukan keamanan Bahrain dengan bantuan tentara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menindak pemprotes secara brutal dan kejam. (IRIB/RM/MF)
No comments:
Post a Comment