Untuk kesekian kalinya pemerintah Amerika Serikat menjadi pendukung atas penghinaan pada kitab suci Al-Qur’an dengan membiarkan salah satu pendetanya membakarnya. |
Menurut Kantor Berita ABNA, Yayasan Auqaf dan urusan kebaikan mengungkapkan kecamannya atas tindakan penghinaan pendeta berkebangsaan Amerika dengan membakar Al-Qur’an karim, arogansi dunia dan pemerintah Amerika memiliki peran penting atas terulangnya penghinaan ini.
Dalam hal ini diungkapkan bahwa dengan mengisyaratkan pada kejadian pahit terhadap Qur’an dan penghinaan seorang pendeta berkebangsaan Amerika berkata, ”Sepertinya semakin bertambahnya ajaran Islam dan juga bangkitnya umat Islam di Timur Tengah serta ditumbangkannya para diktator bergantung pada dukungan dan kepentingan illegal Barat dikawasan selain itu juga untuk keuntungan rezim zionis serta para pendukungnya. Selanjutnya tidak ada hasil yang didapat kecuali hinaan dan keterpurukan para pendukung mereka."
Dalam ungkapan ini ditambahkan,”Semua mazhab mengeluarkan pernyataan penghormatan atas buku mazhab dan kitab suci semua dan pembakaran Qur’an adalah tindakan teroris. Sebuah isu yang disebarkan komplotan mereka, pada kenyataannya ini hanya untuk melepaskan diri dari kesempitan yang hari demi hari semakin mengepung mereka dan itu adalah upaya menyimpangkan pemikiran masyarakat luas atas prilaku nirkemanusiaan zionis pada masyarakat Gaza dan Ali Su’ud di Bahrain serta berbagai tempat umat Islam yang lain."
Yayasan Auqaf dan urusan kebaikan dalam penjelasan yang diambil dari sumber yang dapat dipercaya menyatakan bahwa Ulama, perkumpulan umat Kristen dan para pemikir yang merindukan kebebasan dunia menuntut agar diberikan tindakan yang tegas menanggapi tindakan penghinaan ini.(*)
No comments:
Post a Comment