Monday, August 22, 2011

Kenang Kesyahidan Imam Ali as, Masyarakat Iran Berduka



Malam Ahad (21/8/2011) di Iran bertepatan dengan malam ke-21 bulan Ramadhan. Pada malam ini , masyarakat Iran mengenang hari gugur syahidnya Imam Ali as. 
 
Para pencinta Ahlul Bait Rasulullah Saw di seluruh penjuru dunia pada tanggal 21 Ramadhan, berduka cita atas gugur syahidnya Imam Ali as. Peringatan atas hari kesyahidan Imam Ali as digelar secara serentak di seluruh penjuru Iran. Masyarakat Iran mengenang hari kesyahidan Imam Ali as sekaligus melakukan acara ritual Lailatul Qadar. 

Pada malam-malam lailatul qadar yang pada umumnya digelar pada tanggal 19, 21 dan 23 bulan Ramadhan, masyarakat setempat membaca doa Jaushan Kabir yang isinya adalah seribu kalimat pujian kepada Allah Swt. Selain itu, mereka juga mengangkat Al-Quran di atas kepala sambil membaca doa bersama. 

Masyarakat Iran yang mayoritas bermadzhab Syiah, berkumpul di tempat -tempat suci seperti makam suci Imam Ali Ar-Ridho as, Imam kedelapan Syiah yang dimakamkan di Mashad dan makam suci Sayidah Fatimah Masumah yang berlokasi di Qom. Selain itu, masjid dan huseiniyah-huseiniyah di seluruh penjuru negara ini juga dipenuhi warga untuk menghidupkan malam lailatul qadar yang juga sekaligus mengenang kesyahidan Imam Ali as.
Televisi lokal Iran juag menyiarkan langsung acara peringatan hari kesyahidan Imam Ali as dari komplek suci makam Imam Ali as di Najaf Irak. Di Haram Imam Ali as terpampang spanduk besar berwarna hitam yang bertuliskan sabda Malaikat Jibril ketika Imam Ali as gugur syahid. Ketika Imam Ali as dipukul pedang oleh Abdurrahman bin Muljam di masjid Kufah, Malaikat Jibril bersabda, "Telah runtuh pondasi-pondasi petunjuk." Hingga kini, tempat berdirinya Malaikat Jibril itu diabadikan di Masjid Kufah, Najaf , Irak.

Pada tanggal 19 Ramadhan 14 abad yang lalu, Imam Ali as, sahabat kepercayaaan Rasulullah yang juga mantunya, dipukul pedang oleh musuh Allah dan Rasul-Nya, Abdurrahman Bin Muljam. Imam Ali dipukul pedang oleh Bin Muljam dari belakang setelah selesai mengerjakan shalat subuh. Malam 19 Ramadhan diyakini sebagai malam pertama lailatul qadar. 

Tiga hari setelah tragedi pemukulan itu yang bertepatan dengan tanggal 21 bulan Ramadhan, Imam Ali as gugur syahid. Malam ini juga diyakini sebagai malam lailatul qadar kedua. (IRIB/AR)

No comments:

Post a Comment